Penggolongan ini ditandai dengan jumlah kata dalam lariknya yang tidak menentu, kadang 3,4,5 bahkan sampai 6 kata. Jumlah bait puisi “kesabaran” ini terdiri dari 6,4,2,3. Sehingga, dapat ditandai bahwa puisi ini tergolong menjadi puisi puisi baru dikarenakan jumlah lariknya yang tidak dibatasi namun tetap memiliki kesatuan makna. Puisi "Yang Terampas dan Yang Putus" menggambarkan perasaan kekosongan, kerinduan, dan refleksi dalam menghadapi hubungan yang terputus. Melalui gambaran alam dan bahasa yang kuat, penyair Chairil Anwar menyampaikan perasaan yang mendalam tentang kehilangan dan kesepian dalam kehidupan dan hubungan manusia. Puisi: Yang Terampas dan Yang Putus. Kritik sastra yang dapat kita kritik pada puisi "Aku" yaitu terdapat suatu sisi perjuangan yang mana ditekankan pada perjuangan yang individu Tiada lagi. Aku sendirian. Berjalan menyisir semenanjung. Masih pengap harap. Sekali tiba di ujung. Dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat. Sedu penghabisan bisa terdekap. KLIK INI: Yang Berjalan ke Ujung Lorong. Ditag #chairil anwar #puisi chairil anwar #puisi lingkungan #puisi metafora alam #sastra lingkungan. Dilansir dari jurnal Analisis Struktural dalam Kumpulan "Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus" Karya Chairil Anwar serta Relevansinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA (2022) oleh Khomsatun dkk, puisi Prajurit Jaga Malam mengusung tema perjuangan. Aku hilang bentuk. remuk . Tuhanku. Aku mengembara di negeri asing . Tuhanku . di pintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling § Diksi. Diksi dalam puisi Doa Karya Chairil Anwar ini banyak menggunakan kata kontroversional atau umum namun terdapat beberapa kata khas yang dapat ditemukan pada puisi ini. Kata termangu, biar susah sungguh, penuh x57p.

analisis puisi aku chairil anwar