Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS nama suku di nusatenggara barat. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Sukubangsa Manggarai mendiami Kabupaten Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah populasinya sekitar 350.000 jiwa. Bahasa Manggarai nampaknya terdiri atas beberapa dialek, seperti dialek Pae, Mabai, Rejong, Mbaen, Pota, Manggarai Tengah, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat. Mayoritaspenduduk yang mendiami provinsi Nusa Tenggara Barat adalah suku asli setempat, yakni 93,33% termasuk suku Sasak 67,57% dan Bima, Sumbawa, Dompu serta Lainnya 25,76%. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Nusa Tenggara Barat: Dansekarang, giliran permainannya TTS Pintar Nama suku di Nusa Tenggara Barat. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Pintar Nama suku di Nusa Tenggara Barat: Sasak Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS nama suku di nusa tenggara. Kami bEXbfCe. Nama Suku Nusa Tenggara Barat Tts. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS nama suku di nusa tenggara barat. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B. NAMA SUKU DI NUSA TENGGARA BARAT Nama suku di Nusa Tenggara Barat — Kunci Jawaban untuk TTS. Cari - kunci TTS Jumlah huruf 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Cari - Jawaban TTS Cari. Sistem kami menemukan 1 jawaban utk pertanyaan TTS. Suku Bangsa Di Nusa Tenggara Barat Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS suku bangsa di nusa tenggara barat. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. untuk huruf yang tidak diketahui. Website Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT Tetapi sebelumnya To Oematan bersama-sama dengan Usif Nunbena Bait Oematan Bait Kaunan dan Moeb Baki Fobia telah menandatangani ikrar kesetiaan pada Ratu Welhelmina dan dipertuan Gubernur Jenderal Belanda di Batavia pada tanggal 19 April 1907 bertempat di Kapan. Akan tetapi, bilamana sampai kapan Raja To Oematan memerintah di Kerajaan Mollo belum dikatahui dengan pasti. Salah satu hal penting dan sangat bermanfaat bagi rakyat Mollo yang dilakukan oleh Raja To Oematan selama masa pemerintahannya adalah didirikannya Sekolah Rakyat Volks School pada tahun 1908 di Nefokoko yang kemudian dipindahkan ke Kapan tahun 1910. Kerajaan Amanuban secara resmi berdiri pada abad ke 17 oleh Bil Banu, seorang keluarga Nope. Tugas selanjutnya adalah berusaha memajukan kesejahteraan hidup masyarakat, menjamin keamanan dan perdamaian rakyatnya. Kedatangan Banunaek ke wilayah ini mendapat sambutan baik dari semua pemimpin kesatuan kelompok suku yang ada di Amanatun. Kemudian atas kesepakatan smua pemimpin suku tersebut, mak Banunaek diakui sebagai raja Usif di wilayah Amanatun. Sejarah Pemerintahan Kabupaten Timor Tengah Selatan Pasca Kemerdekaan di bagi atas beberapa periode antara lain . Nama Suku Di Nusa Tenggara Barat Situs web ini dan alat pihak ketiga menggunakan cookie yang diperlukan untuk operasi dan tujuan yang dijelaskan dalam informasjonskapselen. Dengan menutup spanduk ini, halaman ini bergulir atau terus menjelajah, Anda setuju untuk menggunakan cookie. Belajar dari Masyarakat Adat Pubabu To Governments at the COP27 and the G20 Summit Deliver actions on climate and economic justice! Sabtu, 19 November 2022. Kunci Jawaban Teka Teki Silang TTS Pintar Level 61, 62, 63, 64 dan 65 Teka Teki Silang atau TTS Pintar merupakan game asah otak di android populer saat ini. Artikel ini adalah lanjutan dari kunci jawaban Teka Teki Silang atau TTS Pintar level 56-60 sebelumnya. Baca Juga Kunci Jawaban Teka Teki Silang TTS Pintar Level 56, 57, 58, 59 dan 60. Bagi kamu yang baru ingin bermain, kamu bisa download Aplikasi game Teka Teki Silang atau TTS Pintar ini di Google Play Store. Redaksi telah merangkum kunci jawaban dari game TTS Pintar Level 61-65. Jawaban ini untuk memudahkan kamu menjawab pertanyaan dari game Teka Teki Silang TTS Pintar. - Nama suku di Nusa Tenggara Barat SASAK. - Proses masuknya pengaruh kebudayaan asing AKULTURASI. Suku suku di NTT Facebook Salam Dari Timur JAKARTA - Ada beragam suku di provinsi Nusa Tenggara Timur NTT. Dan tahukah Anda bila beberapa suku-suku ini tersebar di beberapa wilayah di wilayah NTT? Penasaran suku-suku di NTT apa saja yang ada? Mari kita simak bersama beberapa suku-suku di NTTSuku AtoniSuku bangsa Atoni berdiam di pedalaman Pulau Timor wilayah barat yang beberapa besar berupa tanah kering dan berbukit-bukit kering, seperti di kefettoran Amarasi, Fatu Leu, Amfoan, Mollo, Amanuban, Amanatun, Miomafo, Insana dan populasinya sekitar jiwa. Orang Atoni memiliki beragam-jenis sebutan. Orang Tetun menyebut mereka orang Dawan, Orang Bunak menyebut mereka Rawan, penduduk di kota Kupang menyebut mereka Orang AlorSuku bangsa Alor mendiami daratan pulau Alor, Pantar dan pulau-pulau kecil di antaranya. Tempat mereka kini termasuk ke dalam kawasan Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nama Alor mungkin diberi oleh orang luar untuk menyebut semua golongan masyarakat yang berdiam di tempat sendiri terdiri atas sejumlah suku-suku bangsa, antara lain Abui, Alor, Belagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, Kemang, Kramang, Kui, Lemma, Maneta, Mauta, Seboda, Wersin, dan Wuwuli. Pada masa lampau sub-sub suku bangsa itu masing-masing hidup terasing di wilayah perbukitan dan pegunungan, secara khusus untuk menghindari peperangan dan tekanan dari dunia BotiSuku Boti yakni merupakan salah satu suku tertua di Provinsi NTT. Keberadaannya yang nyaris tidak terdengar memang pas dengan lokasi mereka yang bertempat tinggal jauh dari kehidupan kota dan jalur yang ala kadarnya untuk dilewati kendaraan Kupang, Ibukota Provinsi NTT, secara khusus dulu kita akan menjelang Kota So’e yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Timor Tengah kecil yang teduh, penghasil buah jeruk. Pada musim jeruk, kita bisa membeli buah itu secara langsung dari pohon. Jangan heran jika dengan uang sebanyak lima ribu rupiah kita telah dapat dipersilahkan memakan jeruk sepuasnya dari BajawaUntuk suku suku di NTT yang selanjutnya adalah suku Bajawa. Secara bahasa Bajawa berarti India belakang. Nenek moyang penduduk Bajawa berasal dari India belakang yang masuk ke pulau Jawa, kemudian mereka melanjutkan perjalanan lewat samudera menuju ke Flores dengan mengendarai sampan yang mereka anggap mirip seperti karena itu nama kota daerah tinggalnya di Flores disebut dengan Bhajawa, yang berarti piring dari Jawa. Pendaratan pertama mereka di Flores yakni di tempat Aimere, kemudian mereka melanjutkan perjalanan darat sampai ke pendatang itu membawa tradisi dari Hindia belakang yang kemudian mereka padukan dengan tradisi NTT, yakni Ngadhu dan DeingSuku Deing merupakan suatu golongan masyarkat yang mendiami tempat Lebang Beengada, Mariabang, Nadar dan Bagang, yang berada di kabupaten Alor provinsi Nusa Tenggara Timur. Suku Deing, merupakan salah satu dari puluhan suku-suku kecil yang berada di kabupaten suku Deing termasuk kecil, tetapi mereka eksis sebagai suatu golongan masyarakat yang mempunyai adat-istiadat, tradisi dan bahasa sendiri. Suku Deing berdialog dalam bahasa Deing, yang jadi suatu bahasa cabang bahasa EndeSuku Ende adalah satu dari dua suku yang menjadi mayoritas di kabupaten Ende di pulau Flores provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Suku Ende di kabupaten Ende hidup bersama dengan suku Lio yang juga mendiami tempat Lio sebagai suku tetangga suku Ende pada biasanya hidup di tempat pegunungan. Meski suku Ende bertempat tinggal di tempat pesisir di sekitar wilayah selatan kabupaten FloresSuku bangsa Flores adalah percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. Dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan Timor, yang pernah menjadi Koloni Portugis, karenanya interaksi dengan kebudayaan Portugis pernah terjadi dalam kebudayaan Flores, beik lewat Genetika, Agama dan KedangSuku bangsa ini mendiami desa-desa dalam tempat Omesuri dan Buyasuri di Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kedua tempat itu berada di daratan Pulau Lomblem atau Lembata yang beberapa besar berupa padang rumput berbukit-bukit. Jumlah populasi suku bangsa berbahasa Kedang ini diperkirakan sekitar KemakMasyarakat ini hidup dari pertanian di ladang dan sawah, beternak kerbau, kuda, sapi, babi dan kambing. Kaum wanita mereka juga suka menenun kain tais Timor yang cukup terkenal populasi suku Kemak sekitar jiwa. Dalam berhubungan dengan suku bangsa lain di wilayah Timor Leste mereka menggunakan bahasa KemangSuku Kemang merupakan salah satu suku kecil dari sekian banyak suku-suku di kabupaten Alor. Suku Kemang memiliki populasi yang kecil, namun mereka memiliki adat-istiadat, budaya dan bahasa sendiri, yaitu bahasa suku Kemang dalam bertahan hidup pada bidang pertanian. Mereka memiliki ladang atau kebun yang ditanami beberapa jenis tanaman untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari, seperti jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, pisang dan LamaholotSuku Lamaholot adalah salah satu komunitas masyarakat yang terdapat di kabupaten Flores Timur, Tanjung Bunga, Adonara, Solor dan Lembata, yang semuanya berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat suku Lamaholot berbicara dalam bahasa Lamaholot memiliki banyak varian bahasa, yang disebut sebagai bahasa Lamaholot dengan penuturan masyarakat Lamaholot, bahwa pada awalnya bahasa mereka hanya satu bahasa, yaitu bahasa Lamaholot, dengan terjadinya percampuran penduduk dari suku-suku lain mempengaruhi penggunaan bahasa dalam kehidupan ManggaraiSuku bangsa Manggarai mendiami Kabupaten Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah populasinya sekitar Manggarai nampaknya terdiri atas beberapa dialek, seperti dialek Pae, Mabai, Rejong, Mbaen, Pota, Manggarai Tengah, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat. Empat dialek terdepan mungkin merupakan bahasa dari kelompok suku bangsa tersendiri yang tunduk kepada orang Manggarai di zaman NgadaOrang Ngada sesungguhnya terdiri atas sebagian sub-suku bangsa yakni Ngada, Maung, Riung, Rongga, Nage Keo, Bajawa dan Palue. Sub-sub suku bangsa itu biasanya ditandai oleh perbedaan aksen yang mereka demikian itu ciri-ciri kebudayaan mereka menonjolkan kesamaan. Masyarakat Suku Ngada berdiam di Pulau Flores, tepatnya di kawasan Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara diperkirakan sekitar jiwa. Mata pencaharian hidup mereka biasanya merupakan berladang, beberapa di sawah, ada pula yang beternak sapi, kerbau, dan RoteSuku Rote atau Orang Rote berdiam di Pulau Roti, Ndao dan beberapa pantai barat Pulau Timor, di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tempat mereka termasuk dalam kawasan Kabupaten pendapat para pakar bahwa penduduk di pulau-pulau itu sebetulnya berasal dari Pulau Seram di Maluku Tengah. Jumlah populasinya sekitar SikaSika merupakan sebuah suku-suku di NTT di bangsa Indonesia yang menetap di kawasan tengah timur Flores antara Sungai Bloh dan Sungai Napung. Bahasa Sika, wilayah dari rumpun bahasa Timor-Ambon, dipertuturkan oleh suku menarik tentang NTTPunya kekayaan alam yang indahPenyebab NTT terdiri dari banyak pulau, tentu saja mereka punya banyak pantai dan keindahan laut. Dapat dikatakan NTT merupakan surganya pantai. Pantainya tak kalah cantik dibanding pantai di Bali dan NTB. Di Pulau Timor ada Pantai Wini, Pantai Kolbano, Pantai Lasiana, Pantai Tablolong, dan Pantai Oetune. Di Pulau Flores ada Pantai Pink, taman 17 laut, Pantai Koka. Dan di Pulau Sumba ada Pantai Nihiwatu yang masuk 20 besar pantai terindah di dunia, Pantai Bwana, di Rote ada Pantai Nembrala yang acap kali menjadi daerah arena selancar internasional setiap bulan September – cuma pantai saja, NTT punya taman laut terbaik di dunia lho, namanya Taman Laut Selat Pantar di Pulau Alor. Taman laut ini salah satu destinasi unggulan para penyelam kelas dunia dari Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan sebagian negara di Asia. Ken Parker, salah satu penyelam kelas dunia dari Amerika Serikat yang mengucapkan ā€œMore big fish, prolific swarming masses of schools than anywhere I’ve seen in 20 years of diving.ā€ Ada pula Michael AW, fotografer asal Singapura yang mengungkapkan bahwa Taman Laut Selat Pantar Ialah salah satu daerah diving kelas dunia!Temuan Manusia Purba Asal NTTKalian tentu ingat dengan sosok Bilbo Baggins dalam film Trilogi Lord of The Rings ataupun trilogi The Hobbit. Masih ingat dengan ukuran tubuhnya? Nah ternyata pada tahun 2003 di situs penggalian Liang Bua, Flores, ditemukan spesies manusia purba yang memiliki ukuran tubuh sama dengan ā€œhobbit.ā€Penemuan besar itu merupakan hal yang luar biasa, sebab spesies manusia purba yang diberi nama Homo Floresiensis hingga saat ini masih terus menerus diperbincangkan dan ditelusuri keberadaannya oleh para akan budayaKarena ada banyak suku-suku di NTT tentunya budaya disana juga akan beragam. Masih ingat cerita Presiden Joko Widodo yang terkejut saat disambut warga NTT dengan kecupan hidung? Nah, kecupan hidung merupakan salah satu budaya yang ada di NTT yang amat sangat kental di tiap-tiap suku – yang unik, ada yang menarik, ada yang sakral sampai ada yang terkesan menyeramkan. Budaya kecup hidung di kalangan Suku Sabu yang menggambarkan kekeluargaan, atau suguhan sirih pinang sebagai penyambut tetamu di Suku Dawan Timor. Pasola di Sumba, atau Caci di Flores, sampai budaya Semana Santa yang umum berlangsung pada dikala paskah di Pulau suku-suku di NTT dan ragam fakta menarik tentangnya, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!BERNAS Lainnya BACA JUGA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mendikbudristek Nadiem Makarim baru saja mengunggah momen bahagianya saat berlibur ke Nusa Tenggara Barat. Di tengah kesibukannya sebagai seorang menteri, Nadiem Makarim menyempatkan untuk gunung pertama kalinya. Momen Nadiem Makarim bahagia bisa berhasil mendaki puncak Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Instagram/nadiemmakarim Kal ini Nadiem Makarim memilih Gunung Tambora yang ada di Pulau Sumbawa. Momen pendakian Nadiem Makarim tersebut ia bagikan langsung melalui unggahan Instagram pribadinya. Baca juga Menkeu Sri Mulyani Liburan ke Korea Selatan, Pamer Foto Pakai Hanbok di Seoul Melalui akun nadiemmakarim, ia terlihat membagikan beberapa slide foto saat mendaki Gunung Tambora. Dalam unggahannya, Nadiem Makarim menyampaikan perasaan bahagianya bisa menginjakkan kaki di salah satu gunung ikonik di Indonesia. TONTON JUGA Nadiem Makarim menyebutkan bahwa untuk mendaki Gunung Tambora, ia membutuhkan waktu hingga dua hari. Selama kurun waktu itu dibutuhkan perjuangan yang tak mudah untuk menaklukkan total medan sepanjang 42 km. Momen Nadiem Makarim tersenyum bahagia saat berhasil mendaki puncak Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Instagram/nadiemmakarim "Menapaki total 42 km jalur pendakian selama dua hari," tulis Nadiem Makarim pada keterangan fotonya. "Menerjang belukar tajam, kehabisan air, cedera, dan komunikasi sempat terputus," tambah Nadiem Makarim. Meski cukup lelah dan menguras tenaga, Nadiem Makarim tetap bersyukur bisa sampai di puncak Gunung Tambora. Sebab perjalanan panjangnya sudah dibayar tuntas dengan pemandangan Gunung Tambora yang memanjakan mata. Momen Nadiem Makarim tersenyum bahagia saat berhasil mendaki puncak Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Instagram/nadiemmakarim Ia bahkan menyebutkan pemandangan dari puncak Gunung Tambora begitu luar biasa. Creative Commons/Fakhri Anindita Suku Alor yang mernarikan Tari Lego-lego. - Keberagaman Suku yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama. Untuk menjaganya, teman-teman akan dikenalkan beberapa suku yang ada di wilayah Nusa Tenggara melalui materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP. Nusa Tenggara merupakan wilayah yang terdiri dari dua bagian yaitu Nusa Tenggara Timur NTT dan Nusa Tenggara Barat NTB. Dua wilayah ini terdiri beberapa pulau kecil dan besar, yang membuatnya memiliki beberapa kebudayaan serta suku yang berbeda. Berikut akan dikenalkan berbagai suku besar hingga kecil yang ada di dua wilayah tersebut. Suku-suku di Nusa Tenggara Barat dan Timur 1. Suku Sasak Suku Sasak adalah suku mayoritas yang ada di Pualau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Masyarakat suku ini mayoritas memiliki agama Islam dan lebih banyak berkomunikasi menggunakan bahasa Sasak. Suku ini hingga kini masih menjalankan beberapa tradisi yang salah satunya adalah tradisi pernikahan yang disebut dengan nama menarik atau pelarian. 2. Suku Bayan Baca Juga Keberagaman Suku di Indonesia, Ini Daftar Suku di Bali dan Penjelasannya Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Ilustrasi suku-suku di NTB dan fakta menarik Sumber gambar Kemendikbud JAKARTA – NTB merupakan kependekan untuk menyebut Nusa Tenggara Barat, sebuah provinsi di Indonesia dengan ibu kota Kota Mataram. Provinsi ini terdiri dari dua pulau, yaitu Lombok dan Sumbawa dengan total jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tengggara Barat tahun 2020. Sedangkan suku-suku yang mendiami Provinsi NTB, berikut fakta menarik administratif, Provinsi NTB terbagi menjadi 11 kabupaten dan mayoritas termasuk dalam tiga kelompok suku, yaitu dikenal dengan nama Sasambo. Sasambo merupakan akronim dari suku asli di Provisi NTB, yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo. Selain tiga suku ini, terdapat suku lain diantaranya Bali, Jawa, Bugis, Bajo, Banjar, dan suku mayoritas di NTB tersebut memiliki bahasa sehari-hari yang berbeda. Di masyarakat Sasak, dikenal dengan bahasa Sasak, sedangkan di bahasa Mbajo dipakai oleh masyarakat Bima dan Dompu. Untuk bahasa Samawa dipakai masyarakat SasakMengutip dari buku Berkenalan dengan Sasambo ditulis oleh Bunyamin terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, suku Sasak merupakan salah satu suku tertua di Indonesia. Nama sasak, menurut tradisi lisan suku ini, berasal dari kata sa’-saq artinya yang satu’. Nama ini tak lepas dari Lombok dari kata lomboq yang berarti lurus’.Masyarakat Sasak masih kental dengan kearifan lokalnya. Uniknya, terdapat tradisi kawin lari’ atau dikenal dengan tradisi Merarik. Tradisi ini dilakukan ketika pasangan yang akan menikah dan saling menyukai. Bersama kerabat, calon pengantin pria akan menculik’ calon pengantin perempuan dan menitipkan pada keluarga sang pria. Ilustrasi suku-suku di NTB dan fakta menarik Sumber gambar Kemendikbud Suku SamawaSuku Samawa yang menuturkan bahasa Samawa menggunakan bahasa daerah ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa kata pada bahasa Samawa, merupakan serapan dari etnis Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bima, Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, Cina, dan Arab. Pada masa penjajahan, bahasa ini juga menyerap kosakata asing berasal dari bahasa Portugis, Belanda, dan dalam bahasa ini juga terbagi menjadi beberapa macam, termasuk dialek Taliwang, Jereweh, dan Tongo. Suku ini menyebut dirinya sebagai Tau Samawa. BACA JUGA Suku MbojoSuku Mbojo, atau dikenal juga dengan suku Bima, memiliki banyak persamaan dengan Makasar Kuno. Pasalnya ditemukan persamaan aksara pada keduanya. Jika ditelisik akarnya, aksara Sansekerta bisa dipastikan sebagai asal-usulnya. Sejak abad ke-17, dalam catatan sejarah Kerajaan Bima Bo Sangaji Kai, aksara Mbajo banyak ditulis dengan bahasa Arab dan bahasa dan ras, suku ini terbadi menjadi dua kelompok, yaitu Bima Lama Mbojo ma Ntoi dan Bima Baru Mbojo Bou. Bahasa Bima Lama, meliputi bahasa Donggo, termasuk Donggo Ipa, Donggo Ele, dan Donggo Ipa dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di pegunungan sebelah barat teluk Bima. Donggo Ele menuturkan bahasa Tarlawi dan dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di Pegunungan Wawo Tengah. Sedangkan Donggo Kolo, dituturkan oleh masyarakat yang bermukim di Desa Kolo, sebelah timur Kecamatan Asakota, Kota Bima saat Bima Baru, menuturkan bahasa Nggahi Mbojo, yang berdomisili di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Bahasa ini berfungsi sebagai bahasa sehari-hari yang dikenakan perempuan suku Mbojo dan Dompu cukuplah unik. Mereka mengalungkan sarung sekaligus sebagai penutup kepala. Pakaian tradisi ini disebut dengan ulasan singkat mengenai suku-suku di NTB dan fakta menarik tentang suku tersebut. Beragam bahasa serta penutur bahasa daerah tersebar di seluruh Indonesia, ini salah satu gambaran tentang kekayaan budaya Nusantara.

nama suku di nusa tenggara barat tts